Rss Feed Facebook Twitter Google Plus

post:


Selasa, 14 Januari 2014

Teks Anekdot



Haus Akan Uang

Pada suatu hari terdapat gerombolan orang yang berpakaian layaknya seperti pengayom masyarakat. Mereka berkendara kemudian berhenti disuatu tempat. Tempat tersebut cukup ramai dengan banyaknya pengguna jalan. Entah apa yang di maksud oleh gerombolan orang tersebut,yang jelas mereka berhenti ditepi jalan. Mereka tengok ke kanan dan ke kiri dan tanpa alasan yang jelas mereka menghentikan pengendara jalan yang sedang melaju.

Dari sekian banyak yang di hentikan oleh gerombolan orang tersebut,terdapat salah satu orang yang profesinya juga sebagai pengayom  masyarakat. Tetapi teritorialnya berbeda. Kemudian pengayom masyarakat itu bertanya, “selamat siang pak?” tukas pengayom masyarakat itu. Si pengendara menjawab, “selamat siang”. Kemudian pengayom masyarakat itu menjelaskan maksudnya, “sengaja saya menghentikan bapak,karena bapak telah melakukan kesalahan dalam berlalu lintas. Bapak terkena denda sebesar Rp. 500.000,00; sesuai dengan pasal yang telah dilanggar oleh Bapak.” Si pengendara pun bingung sendiri,kemudian dia bertanya kepada pengayom masyarakat itu, “sebenarnya apa kesalahan saya pak?” lalu pengayom masyarakat itu menjawab, “kesalahan Bapak yaitu belok tanpa menggunakan lampu riting.” Si pengendara pun bingung lagi dan berkata dalam hatinya, ”perasaan kalo belok tanpa lampu riting hanya denda Rp. 200.000,00; tapi kenapa ini sampe Rp. 500.000,00.” Lalu pengendara tersebut bertanya, “setahu saya,jika belok tanpa riting sanksinya hanya denda Rp. 200.000,00;  kok kenapa ini sampe melebihi.” Pengayom masyarakat itu dengan segera membuka buku kecilnya dan ternyata memang benar apa yang dikatakan oleh Pengendara tersebut. Pengayom masyarakat itu tak mau disalahkan,dia membohongi Pengendara tersebut dengan alasan untuk keperluan lain dan sebaga ganti ongkos mereka datang kesini. Setelah itu Si pengendara mulai marah. Dan karena dia tahu bahwa pengayom masyarakat itu bohong,lalu dia menegur pengayom masyarakat itu, “kenapa kau berbohong,anda tahu siapa saya?sudahlah tidak usah bohong,apalagi membohongi diri hanya dengan uang “. Dengan yang sudah merah,pengayom masyarakat itu meminta maaf dan mempersilahkan Si pengendara itu untuk melanjutkan perjalananya. Kata terakhir dari Si Pengendara, ” dasar pengayom masyarakat kurang pendidikan! Hanya terima jadi kaya NASI PONGGOL!”

Kemudian pengendara itu melanjutkan perjalananya sedangkan pengayom masyarakat itu kabur entah kemana bersama gerombolanya. Mungkin ke WARTEG!......



Share This :

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About