Rss Feed Facebook Twitter Google Plus

post:


Minggu, 13 April 2014

Tenaga Eksogen

TUGAS GEOGRAFI

TENAGA EKSOGEN
1.      Apa yang dimaksud dengan pelapukan?

              Pelapukan adalah proses penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air.

2.      Sebutkan dan jelaskan jenis pelapukan dan faktor-faktornya!
a.      Pelapukan mekanik

Proses pengikisan dan penghancuran bongkahan batu menjadi bongkahan yang lebih kecil, tetapi tidak mengubah unsur kimiawinya, faktor-faktornya yaitu :
1.      Perubahan temperatur yang absolut
Insolasi pelapukan mekanik yang terjadi karena perubahan suhu siang dan malam, terjadi di daerah gurun.
2.      Air yang membeku
Terjadi di daerah kutub dan lintang tengah pada musim dingin.
Air yang tersimpan dalam batuan akan membeku dan bertambah volumenya, inilah yang menjadi penyebab tanah dapat hancur oleh air yang membeku.
3.      Air mengalir di sungai
Pada saat batuan bersinggungan lalu hancur.
4.      Kekuatan gelombang dapat menghancurkan
ini terjadi pada pantai cliff atau pantai curam akibat terjangan ombak yang sangat besar.
5.      Kristal garam
Pada saat siang hari air laut diserap oleh matahari, namun kristal garam tertinggal didasar laut. Bentuk garam kristal dan sangat tajam, sehingga dapat mengahancurkan.
6.      Perbedaan warna mineral
Tingkat pemuaian yang berbeda dapat menimbulkan penghancura.
b.      Pelapukan kimiawi

Pelapukan yang banyak terjadi di Indonesia adalah pelapukan kimiawi, karena curah hujan dan suhu tinggi. Pelapukan dilihat dari batuan banyak terjadi di pegunungan kapur atau gamping melalui proses pelarutan. Selain proses pelarutan, juga dapat terjadi melalui proses evaporasi ( penguapan ).

Pada batuan gamping atau kapur akibat pelapukan kimiawi terjadilah gejala-gejala karst ( pelarutan ), antara lain :
1.      Karren adalah lubang-lubang kecil yang terdapat pada potongan-potongan celah atau alur-alur yang terdapat di daerah kapur yang tanahnya dangkal.
2.      Uvala adalah beberapa doline yang lebar yang bergabung menjadi satu membentuk danau karst.
3.      Polije adalah uvala yang berkembang lebih lanjut dan memiliki luas yang lebih besar dari uvala.
4.      Sungai bawah tanah adalah aliran air yang terdapat di dalam tanah.
5.       Gua kapur dalam tanah adalah sebuah lobang besar di daerah kapur yang bisanya terdapat di bawah tanah. pada gua kapur biasanya di temukan:
a.       Stalaktit, yaitu endapan kapur yang mengantung di langit-langit gua, bentuknya lancip serta berlobang.
b.      Stalakmit, yaitu endapat kapur yang terdapat pada lantai gua yang bentuknya menonjol keatas, bentuknya tumpul dan tidak berlobang.
c.       Tiang kapur (pillar) adalah satalaktit dan stalakmit yang ujungnya bertemu di satu titik sehingga bersambung
6.       Sinkholes adalah lubang pada permukaan tanah yang terjadi karena akibat runtuhnya tanah secara tiba-tiba.
7.      Terrarosa adalah tanah kapur yang terbentuk akibat pelapukan batuan kapur di sekitar daerah karst
8.      Lapies adalah permukaan tanah pada daerah kapur yang terbuka mempunyai kenampakan yang kasar, pecah-pecah, berlubang mapun runcing-runcing

      3.      Apa yang dimaksud dengan erosi?

peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es atau oleh media yang bergerak.

      4.      Sebutkan jenis erosi berdasarkantenaga pengangkutnya!

1.      Erosi Air (Jenis erosi yang banyak di Indonesia adalah erosi air )
Erosi air diakibatkan oleh oleh aliran air di atas permukaan tanah. Erosi ini sering terjadi disaat curah hujan tinggi dan permukaan tanah tidak kuat lagi menampung curahan air hujan yang masuk ke pori tanah sehingga mengikis lapisan tanah tersebut. Erosi ini cepat terjadi di daerah yang gundul atau minim vegetasi penutup.
2.      Erosi Angin
Erosi angin biasanya terjadi didaerah kering. Angin kencang
mengakibatkanpartikel-partikel halus batuan atau pasir terangkat dan membentuk suatu formasi tertentu. Contoh di Indonesia adalah Gumuk pasir di Parang Tritis.


3.      Erosi Es
Erosi ini terjadi diakibatkan oleh lapisan es yang menggerus lapisan batuan atau tanah disekitarnya. Erosi ini sering terjadi di daerah pinggiran sungai di negara - negara subtropis.


4.       Erosi Gaya Berat (Gravitasi)
Erosi ini sering disebut juga masswasting. Masswasting adalah pemindahan massa batuan akibat dari gaya gravitasi. Gerakan ini terjadi di daerah yang memiliki tingkat kemiringan yang curam.


     5.      Sebutkan faktor-faktor tinggi rendahnya erosi yang disebabkan oleh air!

Faktor-faktor erosi air :
i = Iklim
Iklim merupakan faktor terpenting dalam masalah erosi sehubungan dengan fungsinya. Sebagai agen pemecah dan transpor. Faktor iklim yang mempengaruhi erosi adalah hujan (Arsyad 1989). Banyaknya curah hujan, intensitas dan distribusi hujan menentukan dispersi hujan tehadap tanah, jumlah dan kecepatan permukaaan serta besarnya kerusakan erosi. Angin adalah faktor lain yang menentukan kecepatan jatuh butir hujan. Angin selain sebagai agen transport dalam erosi di beberapa kawasan juga bersama-sama dengan temperatur, kelambaban dan penyinaran matahari berpengaruh terhadap evapotranspirasi, sehingga mengurangi kandungan air dalam tanah yang berarti memperbesar kembali kapasitas infiltrasi tanah.

v = Vegetasi
Vegetasi penutup tanah yang baik seperti rumput yang tebal, atau hutan yang lebat akan menghilangkan pengaruh hujan dan topografi terhadap erosi (Arsyad, 1989). Asdak (1995) mengemukakan bahwa yang lebih berperan dalam menurunkan besarnya erosi adalah tumbuhan bahwa karena ia merupakan stratum vegetasi terakhir yang akan menentukan besar kecilnya erosi percikan. Pengaruh vegetasi terhadap aliran permukaan dan erosi dibagi dalam lima bagian (Arsyad, 1989), yakni:
1. Sebagai intersepsi hujan oleh tajuk tanaman.
2. Mengurangi kecepatan aliran permukaan dan kekuatan perusak air.
3. Pengaruh akar dan kegiatan-kegiatan biologi yang berhubungan dengan pertumbuhan vegetasi dan pengaruhnya terhadap stabilitas struktur dan porositas tanah.
4. Transpiransi yang mengakibatkan kandungan air tanah berkurang sehingga meningkatkan kapasitas infiltrasi.

m = Manusia
Manusia dapat mencegah dan mempercepat terjadinya erosi, tergantung bagaimana manusia mengelolahnya. Manusialah yang menentukan apakah tanah yang dihasilkannya akan merusak dan tidak produktif atau menjadi baik dan produktif secara lestari. Banyak faktor yang menentukan apakah manusia akan mempertahankan dan merawat serta mengusahakan tanahnya secara bijaksana sehingga menjadi lebih baik dan dapat memberikan pendapatan yang cukup untuk jangka waktu yang tidak terbatas (Arsyad, 1989).

r = Topografi
Kemiringan dan panjang lereng adalah dua faktor yang menentukan karakteristik topografi suatu daerah aliran sungai. Kedua faktor tersebut penting untuk terjadinya erosi karena faktor-faktor tersebut menentukan besarnya kecepatan dan volume air larian (Asdak, 1995). Unsur lain yang berpengaruh adalah konfigurasi, keseragaman dan arah lereng (Arsyad, 1989).
Panjang lereng dihitung mulai dari titik pangkal aliran permukaan sampai suatu titik dimana air masuk ke dalam saluran atau sungai, atau dimana kemiringan lereng berkurang sedemikian rupa sehingga kecepatan aliran air berubah. Air yang mengalir di permukaan tanah akan terkumpul di ujung lereng. Dengan demikian berarti lebih banyak air yang mengalir dan semakin besar kecepatannya di bagian bawah lereng dari pada bagian atas.

t = Tanah
Arsyad (1989), menerangkan bahwa berbagai tipe tanah mempunyai kepekaan terhadap erosi yang berbeda-beda. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan erosi adalah (1) sifat-sifat tanah yang mempengaruhi laju infiltrasi, permeabilitas menahan air, dan (2) sifat-sifat tanah yang mempengaruhi ketahanan struktur tanah terhadap dispersi dan pengikisan oleh butir-butir hujan yang jatuh dan aliran permukaan. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi erosi adalah tekstur, struktur, bahan organik, kedalaman, sifat lapisan tanah, dan tingkat kesuburan tanah.



      6.      Sebutkan jenis-jenis erosi air!

1.     
Erosi percikan
2.     Erosi lembar ( permukaan )
3.      Erosi alur
4.      Erosi parit
5.      Erosi air terjun

      7.      Bagaimana upaya pengendalian erosi?

1.      Mekanik ( membangun sarana fisik )
·         Membangun waduk, parit dan terasering atau sengkedan.
·         Conter plowing ( membajak tanah searah dengan garis contur )
2.      Vegetatif


·         Reboisasi
·         Penghijauan
·         Strep crop farmis
·         Crop rotation
·         buffering



Share This :

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About