MAKALAH
PENELITIAN SEDERHAN PENINGGALAN SEJARAH
“CANDI WATU LUMPANG DESA PENDAWA”
1.
Bayu Tri Adi
Permana
2.
MohamadKhoirulPadli
3.
Ulin Nuha
Albana
4.
Yustika Bella
Pratiwi
PEMERINTAH
KABUPATEN TEGAL
DINAS
PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI
1 SLAWI
Jalan K.H. Wahid Hasyim 1 Telepon
(0283) 491164 Slawi 2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas penelitian sejarah yang berjudul
“CANDI WATU LUMPANG DESA PENDAWA”. Laporan pengamatan ini dibuat untuk memenuhi
tugas dari guru sejarah.
Dalam
penyusunan laporan penelitian ini, kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Tawa
sebagai narasumber dan warga Desa Pendawa yang sudah memberikan informasi
mengenai keberadaan Candi Watu Lumpang.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca. Kami mohon maaf apabila ada
kekurangan dalam penulisan.Kami menyadari bahwa laporan penelitian ini kurang
begitu sempurna, untuk itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk perbaikan yang mengarah kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan
terimakasih.
Slawi,
7 Februari 2014
LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Penelitian Sejarah
Di Desa Pendawa, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal
“Candi Watu Lumpang”
Tanggal 28 januari 2014
Pimpinan Penulis
M. Khoirul Padli Yustika Bella Pratiwi
NISN:9977657788 NISN:9982257621
Guru Pembimbing
Dra. Siti Aisyah
NIP:196409241990032003
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
1
LEMBAR PENGESAHAN
2
DAFTAR ISI
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
4
1.2 Perumusan Masalah
4
1.3 Tujuan Penelitian
4
1.4 Manfaat Penelitian
4
1.5
Metode Penelitian
5
BAB II HASIL
PENELITIAN
2.1 Letak keberadaan dan Bentuk
Candi Watu Lumpang
6
2.2 Sejarah Candi Watu Lumpang
6
2.3 Fungsi Candi Watu Lumpang
7
2.4 Mitos Masyarakat Mengenai Candi
Watu Lumpang
7
BAB III KESIMPULAN DAN
SARAN
3.1 Kesimpulan
9
3.2 Saran
9
3.3 Daftar Gambar Penelitian
10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Candi adalah suatu bangunan peninggalan
yang sangat penting. Peninggalan candi-candi Indonesia perlu dilestarikan
sebagai ciri khas suatu bangsa dan sebagai penguat adat daerah di Indonesia.
Candi-candi di Indonesia contohnya Candi
Prambanan, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon dan sebagainya. Namun
dari sekian banyak candi di Indonesia hanya ada sebagian candi yang masih
terawat dengan baik dan diketahui oleh masyarakat. Banyak masyarakat Indonesia
yang tidak mengetahui peninggalan sejarah yang ada di daerahnya.
Maka dari itu kami memilih “Candi Watu
Lumpang Desa Pendawa” sebagai judul laporan penelitian ini.
1.2 Perumusan masalah
1. Mengapa
Candi Watu Lumpang terdapat di Desa Pendawa?
2. Bagaimana
sejarah Candi Watu Lumpang?
3. Apa
fungsi dari Candi Watu Lumpang?
4. Bagaimana
mitos yang berkembang di masyarakat sekitar?
1.3 Tujuan penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan
masalah, maka kami mempunyai tujuan, yaitu:
1. Untuk
menyelesaikan tugas peminatan sejarah tentang proyek penelitian sederhana
peninggalan sejarah oleh Ibu Dra. Siti Aisyah.
2. Untuk
mengetahui peninggalan sejarah yang ada di Indonesia, khususnya di daerah
Kabupaten Tegal.
3. Memberi
informasi mengenai Candi Watu Lumpang kepada masyarakat.
1.4 Manfaat penelitian
1. Kepada
masyarakat: masyarakat dapat mengetahui keberadaan Candi Watu Lumpang di Desa
Pendawa, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
2. Bagi
penyusun :
a. Kami
dapat melaksanakan penelitian mengenai peninggalan sejarah.
b. Setelah
melaksanakan penelitian, kami dapat mengetahui peninggalan sejarah mengenai
Candi Watu Lumpang di Desa Pendawa.
c. Mengembangkan
bakat dan potensi kami dalam praktek dan membuat makalah penelitian sederhana.
1.5 Metode Penelitian
Dalam
mengumpulkan data, kami mencoba menggunakan beberapa metode, yaitu :
1.
Melakukan penelitian langsung ke
lapangan dengan mengamati objek yang akan diteliti.
2.
Menggunakan sumber lisan.
BAB II
HASIL
PENELITIAN
2.1 Letak, keberadaan dan bentuk Candi
Watu Lumpang.
Candi
Watu Lumpang terletak di Desa Pendawa, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Letaknya tidak jauh dari pusat Kota Slawi, kira-kira 10 menit dari Slawi POS
jika menggunakan kendaraan. Tepatnya di dalam sebuah Desa, ditengah- tengah
rumah warga Desa Pendawa.
|
Masyarakat yang hidup di Desa Pendawamempunyai
semboyan yaitu,”tentram,nyaman dan sejahtera”. Banyak dari masyarakat Desa
Pendawa hidup sebagai petani. Sehubungan dengan hal itu banyak warga yang
membuat sebuah wadah untuk menumbuk hasil pertanian
mereka terutama untuk menumbuk padi. Wadah tersebut
diberi nama dengan Lumpang.
Bentuk Candi Watu Lumpang memang
jauh berbeda dengan candi lainnya. Candi Watu Lumpang berbentuk seperti
tumbukan padi. Terbuat dari batu yang ditengah-tengahnya terdapat lubang
sebagai tempat untuk menumbuk padi. Terdapat dua jenis, yang pertama kecil dan berwarna
abu-abu dan yang kedua bentuknya besar berwarna hitam. Untuk lebih jelasnya,
lihatlah gambar diatas.
2.2 Sejarah Candi Watu Lumpang.
Menurut
para ahli di Desa Pendawa, Candi Watu Lumpang berdiri sebelum Indonesia di
jajah. Candi ini berdiri bersamaan dengan Babad Desa Pendawa. Menurut
masyarakat sekitar, Desa Pendawa merupakan desa pertama yang ada di Indonesia.
Ketika
Indonesia dijajah, masyarakat Desa Pendawa berlindung di sekitar tempat Candi
Watu Lumpang. Mereka percaya, bahwa tempattersebut dapat mengayomi dan
melindungi masyarakat Desa Pendawa.
Asal
mula adanya Candi Watu Lumpang tidak lepas dari perekonomian di Desa Pendawa.
Sebagian besar masyarakat Desa pendawa bermata pencaharian sebagai petani.
Awalnya mereka bingung, bagaimana caranya supaya padi hasil panen mereka dapat
menjadi beras, dan beras tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada saat
itu belum ada penggilingan padi seperti yang sekarang ini, sehingga masyarakat
Desa Pendawa membuat alat yang bisa digunakan untuk menumbuk padi. Sekian tahun
mereka menjalani hidup dengan modal tumbukan padi, akhirnya mereka beranggapan
bahwa tumbukan padi (lumpang) ini sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat
Desa Pendawa. Sehingga mereka menciptakan sebuah benda yang sekarang kita kenal
sebagai Candi Watu Lumpang.
Di
sekitar tempat tersebut terdapat makam Pangeran Kuning. Pangeran inilah
|
Gambar 1.2 Makam Pangeran Kuning
yang dianggap sebagai pemilik dari candi Watu
Lumpang sebelum digantikan oleh Bapak Tawa.
2.3 Fungsi Watu Lumpang.
Fungsi dari Candi Watu Lumpang terbagi menjadi dua,
yaitu fungsi masa lalu dan fungsi sekarang.
a. Fungsi
masa lalu dari Candi Watu Lumpang yaitu sebagai alat untuk menumbuk padi.
b. Fungsi
sekarang.
1. Tempat
pengayoman.
2. Tempat
untuk meminta perlindungan.
Pada kenyataanya menurut masyarakat Desa Pendawa,
banyak orang yang datang ke Candi Watu Lumpang untuk bertapa di sampingnya. Dua
fungsi diatas dimaksudkan sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
2.4 Mitos masyarakat mengenai Candi
Watu Lumpang.
Beberapa mitos yang
beredar dalam masyarakat Desa Pendawa memang jika difikir menggunakan akal
sehat tidak bisa. Karena menurut masyarakat di sekitar tempat tersebut terdapat
Nyi Genden Sari. Mereka mempercayai adanya sosok Nyi yang menjadi penunggu di
tempat tersebut.
Anggapan lain
mengenai candi Watu Lumpang yaitu, jika kita menginginkan sesuatu, kita bisa
mencoba “nyikep” batu yang hitam besar. Jika kedua tangan dapat bertemu, orang
tersebut akan sukses.
BAB III
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulanya Candi Watu
Lumpang adalah sebuah peninggalan sejarah yang terletak di Desa Pendawa
Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. Candi ini berdiri sebelum adanya penjajahan di
Indonesia, terutama di daerah Kabupaten Tegal. Candi ini bukanlah sebuah candi
Hindu atau candi Buddha, namun semua orang bisa menggunakan candi Watu Lumpang
dengan kepercayaan mereka masing-masing. Candi ini berbentuk lesung atau
lumpang yang berwarna hitam dan abu-abu. Candi ini dibentuk sebagai rasa terima
kasih masyarakat Desa Pendawa, karena setelah sekian lama mereka menggunakan
lumpang sebagai alat untuk menumbuk padi. Mitos masyarakat Desa Pendawa
mengenai Candi Watu Lumpang yaitu jika kita dapat “nyikep” candi tersebut dan
mempertemukan kedua tangan kita maka itu merupakan tanda bahwa kita akan meraih
kesuksesan.
3.2 Saran
Peninggalan sejarah
merupakan aset penting dari sebuah negara. Banyak yang mengatakan bahwa bangsa
yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan peninggalan-peninggalan
sejarahnya. Seperti yang telah dibahas diatas, banyak orang disekitar Kabupaten
Tegal yang tidak mengetahui keberadaan Candi Watu Lumpang. Ini menandakan bahwa
masyarakat tidak terlalu peduli terhadap peninggalan sejarah di daerahnya. Kami
sebagai pemuda Indonesia mengharapkan masyarakat lebih peduli dan melestarikan
peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di Indonesia, terutama di Kabupaten
Tegal.